5 Pandawa Itu Siapa Saja

5 Pandawa Itu Siapa Saja

Tokoh Pandawa Lima merupakan sekelompok karakter yang cukup populer dalam cerita wayang. Kelima saudara putra Pandi ini berperan sebagai tokoh protagonis dan menjadi musuh bagi para Kurawa.

Diceritakan sebagai tokoh yang protagonis, karakter Pandawa Lima ini kerap kali menjadi panutan dalam masyarakat Jawa. Bahkan, nama lima bersaudara tersebut cukup populer hingga menjadi nama untuk berbagai macam sarana maupun fasilitas publik. Lantas, siapa sajakah para Pandawa tersebut?

Berikut ini tokoh pandawa lengkap dengan silsilah, nama lain, hingga senjata, dikutip dari laman resmi Universitas Kristen Petra, Universitas Krisnadwipayana, dan Universitas Bina Nusantara, Rabu (17/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang yang Kuat Bekerja

Orang yang masih kuat untuk bekerja juga tidak boleh menerima zakat. Hal itu terlihat dari pernyataan Rasulullah terhadap dua orang lelaki yang meminta zakat. Beliau bersabda:

“Jika kalian mau akan aku berikan kepada kalian, tetapi tidak ada hak dalam zakat ini bagi orang kaya dan orang yang kuat bekerja.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan An-Nasa’i).

Mereka dilarang memperoleh zakat karena memiliki pekerjaan yang menghasilkan. Selain itu, dikarenakan penghasilannya cukup karena mereka akan dikenai zakat dari gaji. Namun, jika tidak memiliki pekerjaan dan penghasilannya tidak cukup maka mereka boleh mendapatkan zakat.

Orang Golongan yang Tidak Menerima Zakat

Di samping ketentuan mengenai penerima zakat, ada ketentuan lain mengenai orang orang atau golongan yang tidak menerima zakat. Golongan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Salurkan Zakat Anda Melalui Baitul Maal Hidayatullah

Berkenaan dengan pembayaran zakat, Baitul Maal Hidayatullah menyediakan layanan pembayaran yang bisa Anda manfaatkan. Dengan layanan bayar zakat online, tentu saja membayar zakat akan semakin mudah. Anda bisa menunaikan kewajiban zakat kapan saja tanpa terkendala ruang dan waktu.

Baitul Maal Hidayatullah akan mengelola seluruh dana zakat yang terkumpul sesuai syariat Islam. Tidak hanya itu, dengan adanya ketentuan mengenai orang yang tidak boleh menerima zakat, maka penyaluran zakat akan dilakukan dengan hati-hati dan teliti.

Silsilah Pandawa Lima

Pandawa Lima merupakan sebutan bagi lima anak Prabu Pandu. Dari pernikahan Prabu Pandu dan Dewi Kunthi lahir 3 orang anak bernama Yudhistira, Bima, dan Arjuna. Sementara itu, Nakula dan Sadewa adalah putra kembar Prabu Pandu dan Dewi Madrim.

Sebagai anak sulung dalam keluarga Pandawa, Yudhistira memiliki sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan saudaranya. Kelebihan-kelebihan tersebut berupa sifat dan karakter Yudhistira yang menyerupai Batara Darma yakni berperilaku adil, jujur, dan menjadi tokoh yang paling baik atau berdarah putih.

Bahkan ketika menjadi Raja ia tidak mengenakan pakaian yang berlebihan dan justru berpenampilan sederhana serta lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya. Oleh sebab itu, ia memperoleh penghargaan dari para dewa atas kejujuran dan perilaku adilnya itu.

Terlepas dari kelebihan dan pembangunan karakter Yudistira yang dikenal sebagai figur yang baik, namun ternyata ia juga memiliki kelemahan atau kekurangan yakni gemar berjudi (bermain dadu) karena kelemahannya ini lah ia dan para Pandawa lainnya pernah terjebak dalam perangkap Kurawa untuk bermain dadu dan mengakibatkan Pandawa kehilangan Drupadi, harta benda, dan bahkan hidup menderita selama 13 tahun di pembuangan.

Adapun Senjata yang dimiliki oleh Yudhistira adalah sebagai berikut:

Sementara itu, Yudhistira juga dikenal dengan nama lainnya berikut ini:

Bima memiliki kelebihan dalam melakukan pengelolaan tubuh, sehingga ia memiliki kekuatan jasmani yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan para Pandawa lainnya maka Bima merupakan tokoh yang memiliki tubuh terkuat. Selain itu, Bima juga memiliki sejumlah senjata mematikan yang dapat menghancurkan musuh dengan mudah seperti Gada Rujakpala.

Bahkan, Bima juga memiliki beberapa anugerah yang diberikan oleh para Dewata di antaranya: Kampuh/kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati, dan Pudak Jarot Asem.

Berikut ini daftar senjata yang dimiliki Bima:

Bima juga dikenal dengan nama lain sebagai berikut:

Putra Pandu Ke-3 ini diberkati kondisi fisik dan wajah yang tampan, sehingga banyak yang suka terhadapnya. Bahkan, dalam sejumlah catatan Arjuna memiliki 16 istri.

Selain memiliki wajah yang rupawan, Arjuna juga merupakan titisan Dewa Wisnu dan memiliki karakter yang baik serta suka berpuasa atau bertapa. Kemudian, Arjuna juga memiliki keahlian dalam memanah, berperang, dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata serta dinobatkan sebagai raja di Kahyangan bergelar Prabu Karitin.

Kekurangan Arjuna adalah masih memiliki sifat sombong. Hal itu terlihat ketika ia menolak tantangan dari Karna untuk beradu kepandaian dengannya, namun ditolak oleh Arjuna karena menganggap dirinya memiliki kedudukan yang lebih tinggi, sehingga tidak layak apabila beradu dengan seorang Karna.

Tak berbeda dari kedua kakaknya, Arjuna juga memiliki sederet senjata berikut ini:

Arjuna juga dikenal dengan beberapa nama lain berikut ini:

Nakula merupakan putra Prabu Pandu dan Dewi Madrim. Ia memiliki kelebihan dalam memelihara binatang seperti sapi dan kuda. Ia juga mahir dalam mengendarai dan mengendalikan kuda serta memainkan pedang. Selain itu Nakula memiliki karakter yang baik, jujur, setia, dan taat.

Namun, sifatnya yang terlalu penurut terutama dengan Yudistira itu justru membuat Nakula tidak bisa menolong dengan memberikan saran maupun masukan kala Yudhistira terjebak dalam permainan dadu dengan para Kurawa.

Sadewa dikenal sebagai sosok yang mahir dalam melakukan perhitungan rasi-rasi bintang, bahkan ia dapat mengetahui masa depan seseorang. Kemudian, ia juga mampu memelihara binatang tunggangan dengan baik seperti sapi dan kuda. Selanjutnya ia juga mahir dalam menggunakan senjata panah dan lembing.

Adapun senjata yang dikenal dimiliki oleh Sadewa adalah Aji Purnamajati. Sadewa juga dikenal dengan nama lain Tangsen.

Demikian penjelasan lengkap mengenai tokoh-tokoh Pandawa Lima lengkap dengan silsilah, nama lain, hingga senjata yang dimilikinya.

Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Bobo.id - Wayang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah terkenal.

Ada banyak tokoh pewayangan yang sering dimainkan, tapi tokoh Pandawa Lima menjadi tokoh yang paling terkenal.

Kali ini, kita akan belajar tentang beberapa tokoh pewayangan yaitu Pandawa Lima.

Pandawa Lima adalah sebutan untuk lima bersaudara pada tokoh pewayangan pada kisah Mahabharata.

Dalam bahasa Sansekerta Pandawa berarti anak dari Panduk yang pada penokohan ini merujuk pada sosok Raja Astina, yaitu Prabu Pandu Dewanata.

Tokoh Pandawa Lima ini Merupakan putra Prabu Pandu Dewanata dengan dua istrinya yaitu Dewi Kunti dan Dewi Madrim.

Kelima putra dari Prabu Pandu itu memiliki karakter atau sifat yang khas dan berbeda-beda.

Berikut akan dikenalkan kelima tokoh pewayangan terkenal dari kisah Mahabarata.

Lima bersaudara yang dikenal dengan nama Pandawa ini memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Berikut lima tokoh tersebut.

Untuk mengenal kelima tokoh itu lebih jauh, mari simak pembahasan berikut ini.

Baca Juga: 5 Contoh Kesenian Tradisional Indonesia dan Penjelasannya, Materi PPKn

Dari lima bersaudara itu, anak yang paling tua adalah Yudhistira.

Yudhistira merupakan putra dari Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti.

Putra pertama ini juga dikenal dengan ama Prabu Puntadewa yang dipercaya sebagai jelmaan Dewa Yama yang memerintah di Kerajaan Amarta.

Sosok Yudhistira adalah karakter yang bijaksana dan hampir tidak pernah berbuat dusta atau bogong selama hidupnya.

Selain itu, tokoh Yudhistira ini juga memiliki moral yang sangat tinggi dan merupakan tokoh yang pemaaf.

Tokoh selanjutnya adalah Bima yang merupakan putra kedua dari Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti.

Putra kedua ini memiliki cukup banyak nama lain, seperti Bratasena, Balawa, Birawa, Dandungwacana, Nagata, Kusumayuda, Kowara, Pandusiwi, Bayusuta, Sena, Wekudara, Wijasena, dan Jagal Abilawa.

Namun, dari semua nama lain Bima ini, nama Raden Werkudara yang paling terkenal dan merupakan sebutan untuk kesatria di Jodhipati.

Sosok Bima ini dipercaya sebagai jelmaan Dewa Bayu, hingga membuatnya memiliki julukan Bayusutha.

Tokoh pewayangan ini digambarkan sebagai sosok yang kuat, bersifat kasar, menakutkan di mata musuh, namun memiliki hati yang sangat lembut.

Selain itu, Bima juga memiliki sifat uang gagah berani, teguh, kuat, tabah, jujur, dan patuh.

Baca Juga: Disebut Warisan Budaya Tak Benda, Bagaimana Cara Melestarikan Wayang?

Bima memiliki senjata istimewa yang bernama Gada Rujakpala dan Kuku Pancanaka.

Putra ketiga dari Prabu Pandu Dewanata adalah Arjuna dan merupakan anak dari Dewi Kunti.

Arjuna juga terkenal dengan nama lain, yaitu Permadi, Janaka, Wibatsuh, Parta, Dananjaya, dan Palguna.

Menurut pewayangan Arjuna adalah jelmaan dari Dewa Indra yang memimpin kerajaan di Madukara dan merupakan dewa perang.

Sosok Arjuna digambarkan sebagai sosok ksatria yang cerdik dan suka berkelana, bertapa serta mencari ilmu.

Arjuna merupakan tokoh yang sangat mahir tentang ilmu peperangan.

Ia juga memiliki banyak sekali pusaka dalam bentuk senjata seperti Keris Pulanggeni, Panah Pasopati, Panah Sarotama, Busur Gandiwa, dan Terompet Dewadata.

Arjuna juga digambarkan memiliki karakter yang mulia, berjiwa ksatria, mempunyai iman kuat, dan gagah berani.

Putra keempat adalah Nakula yang merupakan salah satu dari putra kembar Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Madrim.

Seperti saudara lainnya, Nakula memiliki nama lain yaitu Tripala atau Raden Pinter.

Nakula merupakan penjelmaan dari Dewa Kembar Aswin atau dewa pengobatan.

Baca Juga: 8 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Diakui UNESCO, Ada Wayang hingga Kapal Pinisi

Tokoh satu ini digambarkan sebagai sosok yang pandai dalam memainkan senjata dan merupakan ksatria pedang yang tanggung.

Karakter dari Nakula adalah jujur, setia, dapat menjaga rahasia, patuh pada orang tua dan suka membalas budi.

Putra kelima adalah Sadewa yang merupakan salah satu dari anak kembar Dewi Madrim dengan Prabu Pandu Dewanata.

Nama lain dari Sadewa adalah Raden Darmagranti atau Raden Tangsen.

Sama seperti Nakula, Sadewa juga dikenal sebagai jelmaan Dewa Kembar Aswin.

Sadewa digambarkan sebagai sosok yang ahli dalam ilmu astronomi dan berkarakter rajin, bijaksana, setia, bisa menjaga rahasia, taat kepada orang tua serta senang membalas budi.

Nah, itu lima tokoh Pandawa yang terkenal dalam pewayangan Jawa pada cerita Mahabarata.

Baca Juga: 6 Contoh Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia Sebagai Bentuk Keragaman Budaya, Materi IPS

Siapa istri Prabu Pandu Dewanata?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ksatria Pandawa 5 adalah serial televisi kolosal Indonesia produksi Genta Buana Paramita yang ditayangkan perdana 11 Agustus 2014 di Trans TV. Serial ini dibintangi oleh Rico Verald, Selvi Kitty, dan Ario Gumilang.[1][2][3][4]

100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Wayang Pandawa 5 ini adalah replika dari Wayang klithik yang merupakan salah satu kekayaan warisan budaya Indonesia.

Cerita pewayangannya mirip dengan Wayang Golek dari Jawa Barat yang berbentuk boneka, Perbedaannya adalah wayang klitik terbuat dari kayu berbentuk pipih seperti wayang kulit.

Souvenir Premium Wayang Gunungan Pandawa 5 Logam Stage Kayu ini terbuat dari bahan Alumunium, dengan stage kayu finishing Doff. Plat tulisan dari kuningan / Plat Gravo.

P. 32 cm | L. 7 cm | T. 25 cm

Hardbox Batik Exclusif

Free Costum Tulisan & Logo (PreOrder min 3-4 minggu)

Free Ongkir Japan, (Malaysia, Korea Hongkong silahkan Chat Admin)

nb : Untuk Harga & pengiriman di luar Japan silahkan chat admin Via Wa ( +6287777130192 )

Bagi setiap muslim, mengetahui orang yang tidak boleh menerima zakat adalah hal penting. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang harus ditunaikan oleh umat Islam. Selain untuk mensucikan harta, dari segi sosial zakat juga memiliki fungsi penting, terutama untuk membantu orang yang dalam ekonomi kurang. Hal ini adalah bukti bahwa Islam memiliki kepedulian yang tinggi pada sesama.

Berkaitan dengan zakat, Islam memiliki ketentuan yang tegas dan detail. Bukan hanya mengenai kadar atau jenis zakat yang harus dibayarkan, ada aturan tentang penyaluran zakat tersebut.

Memang, Al Qur’an maupun Al Hadits sudah menyebutkan aturan mengenai pembagian zakat tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit juga orang yang belum mengetahui siapa saja yang tidak boleh menerima zakat.

Keluarga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam

Menurut jumhur ulama, keturunan Bani Hasyim tidak berhak mendapatkan zakat. Mereka berpendapat bahwa keluarga Nabi Muhammad tidak boleh menerima zakat karena zakat itu seperti kotoran manusia. Hal ini ada pada Hadits berikut:

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait) mengambil sedekah (zakat).” (HR. Muslim).

Golongan yang Berhak Menerima Zakat

Sebelum membahas mengenai orang yang tidak boleh menerima zakat, perlu Anda ketahui mengenai siapa saja yang boleh mendapatkan zakat. Di dalam Al Qur’an, telah disebutkan siapa saja yang berhak menjadi penerima zakat.

Terkait pembagian zakat, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya,

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60).

Pada ayat tersebut di atas bisa disimpulkan bahwa orang yang menerima zakat adalah:

Zakat memang memiliki banyak manfaat. Adapun manfaat zakat yang paling utama adalah mempersatukan hati umat muslim. Artinya orang yang kekurangan akan merasa terbantu dari orang yang memiliki banyak harta.

Selain itu, zakat membersihkan harta dari perkara haram. Oleh karenanya, hendaknya setiap muslim senantiasa berusaha untuk menunaikannya.

Orang Kaya (Aghniya’)

Orang yang kaya memang tidak berhak mendapatkan zakat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang bersabda:

“Tidak halal zakat diberikan kepada orang kaya.” (Diriwayatkan oleh lima ulama hadis).

Seorang anak yang dianggap memiliki harta dari ayahnya yang kaya juga tidak boleh menerima zakat. Seorang istri yang memiliki suami kaya juga tidak boleh menerima zakat.

Para ulama sepakat bahwa zakat tidak boleh diberikan kepada orang kafir yang memerangi orang murtad dan orang atheis. Jumhur ulama khususnya 4 Imam Mazhab bersepakat jika zakat tidak boleh diberikan kepada kafir dzimmi sebagai fakir. Namun, mereka boleh menerima zakat jika statusnya sebagai mualaf.

Suami tidak boleh memberikan zakatnya kepada istri, karena seorang suami wajib untuk menafkahinya. Jika dia memberikan zakat kepadanya maka dia seperti orang yang memberikan pada diri sendiri akan tetapi seorang Istri boleh memberikan zakatnya pada suami menurut jumhur ulama.

Hal ini sesuai dalam Hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,

Dari istri Ibnu Mas’ud bertanya kepada Rasulullah bersama dengan seorang wanita Anshar Rasulullah pun menjawab: “ keduanya mendapatkan dua pahala, pahala zakat dan pahala kerabat.” ( Asy-Syaikhani).

Selain itu kita juga tidak boleh memberikan zakat kepada orang tua. Hal itu disebabkan karena orang tua adalah tanggung jawab anaknya. Dengan kata lain, seorang anak tidak boleh memberikan zakat tetapi memberikan nafkah kepada kedua orang tuanya.