Raksasa Bawah Tanah
Jiangmen (ANTARA) - China membangun detektor bola transparan terbesar di dunia yang berada pada kedalaman 700 meter di bawah tanah untuk menangkap neutrino yang masih sulit dipahami, yang sering dijuluki sebagai "partikel hantu" (ghost particle).
Upaya ini dilakukan untuk mengungkap rahasia dari materi yang berukuran sangat kecil dan berjumlah sangat banyak di alam semesta tersebut.
Bola akrilik setinggi gedung 12 lantai dengan diameter 35,4 meter itu terkubur jauh di dalam lapisan granit sebuah bukit di Kaiping di Kota Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan. Detektor tersebut merupakan bagian inti dari Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO), sebuah fasilitas ilmiah yang sangat besar dan kompleks. Para staf membersihkan bagian-bagian dari detektor sentral Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 10 Oktober 2024. Pembangunan proyek yang menantang ini, yang diluncurkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) dan pemerintah Guangdong pada 2015, telah memasuki tahap akhir. Pemasangan seluruh perangkat diperkirakan akan selesai pada akhir November nanti, dan pengoperasian penuh fasilitas ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada Agustus 2025, demikian menurut Institut Fisika Energi Tinggi (Institute of High Energy Physics/IHEP) di bawah naungan CAS, lembaga yang memimpin proyek tersebut. Pembangunan proyek yang menantang ini, yang diluncurkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) dan pemerintah Guangdong pada 2015, telah memasuki tahap akhir. Pemasangan seluruh perangkat diperkirakan akan selesai pada akhir November nanti, dan pengoperasian penuh fasilitas ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada Agustus 2025, demikian menurut Institut Fisika Energi Tinggi (Institute of High Energy Physics/IHEP) di bawah naungan CAS, lembaga yang memimpin proyek tersebut.Staf memasang tabung pengganda foto pada detektor sentral Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 9 Oktober 2024. (Xinhua/Jin Liwang) Staf memasang tabung pengganda foto pada detektor sentral Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 9 Oktober 2024. Seorang staf memeriksa bola akrilik di dalam detektor sentral Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 9 Oktober 2024. (Antara/Xinhua/Jin Liwang) Seorang staf memeriksa bola akrilik di dalam detektor sentral Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 9 Oktober 2024. (Xinhua/Jin Liwang)Foto kombo ini menunjukkan detektor sentral Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) yang sedang dibangun di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 9 Oktober 2024. (Antara/Xinhua/Jin Liwang)
Observatorium ini dirancang untuk membantu para ilmuwan lebih memahami hierarki massa neutrino dengan mendeteksi neutrino reaktor dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Yangjiang dan Taishan, yang terletak di dekat observatorium, dengan resolusi energi 3 persen, tingkat resolusi yang belum pernah dicapai sebelumnya, papar Wang Yifang, ilmuwan kepala JUNO yang juga kepala IHEP. Fasilitas ini juga akan membantu para ilmuwan melakukan penelitian mutakhir lainnya, seperti mengamati supernova, neutrino atmosferis, dan neutrino matahari. Selesai Foto kombo ini menunjukkan detektor sentral Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) yang sedang dibangun di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 9 Oktober 2024. (Xinhua/Jin Liwang)Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone ini menunjukkan fasilitas darat di Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 10 Oktober 2024. (Antara/Xinhua/Jin Liwang) Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone ini menunjukkan fasilitas darat di Observatorium Neutrino Bawah Tanah Jiangmen (Jiangmen Underground Neutrino Observatory/JUNO) di Jiangmen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 10 Oktober 2024. (Antara/Xinhua/Jin Liwang).
Pewarta: XinhuaEditor: Hanni Sofia Copyright © ANTARA 2024
Liputan6.com, Mesir Ada banyak penemuan di bawah permukaan planet kita yang berpotensi mengubah cara kita memandang sejarah. Salah satunya adalah 'dunia yang terlupakan' yakni ruang bawah tanah yang belum diselidiki selama berabad-abad.
Disebutkan dalam berbagai teks kuno dan legenda lokal, ruang misterius telah dianggap sebagai mitos sampai mereka benar-benar ditemukan.
Sebuah penemuan luar biasa kali ini diklaim dapat mengubah sejarah dunia--labirin di bawah tanah--dianggap sebagai salah satu penemuan terbesar dari Mesir Kuno, dipercaya memegang jawaban yang tak terhitung jumlahnya untuk sejarah itu sendiri.
Dilansir dari ancient-code.com , Senin (16/11/2015), para peneliti menemukan labirin membentuk komplek bangunan dengan ruang-ruang yang panjang dan dalam. Temuan ini disebut-sebut sama istimewanya dengan piramida.
Komplek bawah tanah tersebut juga dipercaya menyimpan misteri asal-muasal manusia dan catatan kuno tentang Atlantis. Termasuk rincian peradaban, kerajaan-kerajaan besar dan penguasa sebelum sejarah yang sudah diketahui.
Sementara itu, berdasarkan catatan sejarah seperti Herodotus, diketahui gambaran seperti apa labirin tersebut. Labirin tersebut terdiri dari 12 bangunan besar dengan pintu yang saling berhadapan satu sama lain.
Terdapat dua jenis ruang dalam labirin tersebut, satu berada di bawah sementara lainnya di atasnya. Masing-masing jenisnya berjumlah 1500 ruang dengan total 3000 ruang.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa usia sebenarnya dari labirin raksasasa bawah tanah milik bangsa Mesir kuno ini, namun Herodotus yang merupakan salah satu penulis naskah pada peradaban kuno pernah mengunjungi bangunan labirin yang dimaksud lebih dari 1.300 tahun yang lalu. (Dsu)/Rie
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tangga dibalut jaring berwarna biru di tiap sisinya menjadi satu-satunya akses ke Stasiun MRT Glodok. Stasiun dengan panjang 240 meter, lebar 19,8 meter, serta kedalaman sekitar 18,45 meter itu telah terhubung dengan Stasiun MRT Kota dengan progres 57,89 persen.
Saat menuruni anak tangga, tampak progres pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP 203 itu ada dua lantai. Sementara di lantai paling dasar lah para pekerja tengah berjibaku di dalam terowongan di Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika memijakkan kaki di anak tangga paling dasar, tampak mesin pengebor terowongan (tunnel boring machine atau TBM) berdiameter sekitar 6,7 meter. Mesin berbentuk bulat berwarna karat itu dikelilingi sejumlah pekerja yang tengah menyelesaikan proyek.
Bermodalkan TBM, para pekerja yang mengenakan alat pelindung diri bekerja berkelompok di antara besi-besi rel kereta yang rebah di dalam terowongan. Mereka sudah tak asing dengan papan peringatan keselamatan pekerja, seperti yang bertuliskan, “Bahaya Tersandung”.
PT MRT Jakarta (Perseroda) menganggap terowongan yang menghubungkan dua stasiun baru itu salah satu pencapaian terdepan di tahun ini. Direktur Konstruksi MRT Jakarta Weni Maulina menuturkan, selain telah menghubungkan dua stasiun di bawah tanah, mereka juga telah menyelesaikan pembangunan laboratorium dasar atau baselab sekitar dua minggu lalu. “Segi fisik stasiun sudah kelihatan, karena dua minggu lalu kami selesaikan seluruh pengecoran. Kemudian di Glodok, kami juga menyelesaikan struktur water tank,” katanya di kantornya di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Juli 2024.
Weni menjelaskan, TBM jika difungsikan akan berputar menembus sisi tanah sehingga menghubungkan proyek stasiun satu ke stasiun lainnya. “Ia akan berputar ke arah sebelahnya, yang arah down track-nya, dan nanti akan mulai disiapkan untuk masuk kembali ke stasiun Glodok,” ujarnya.
Ia mengatakan ada dua TBM yang akan beroperasi. Para pekerja akan mulai mengoperasikan TBM satunya pada akhir Juli 2024. “Akan mulai ngebor ke arah Mangga Besar, jadi kembali ke arah Mangga Besar. Jadi memang TBM ini kan berputar ya sebetulnya, tapi sebelum sampai titik dinding, itu nanti dibuat di-hacking satu per satu, baru kemudian nanti didorong untuk tembus masuk ke stasiun,” kata Weni.
Berdasarkan laporan Semester 1 2024, MRT Jakarta telah melayani 18,48 juta penumpang dalam rentang Januari-Juni 2024. Hal itu dikatakan Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Mega Natangsa Tarigan di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Juli 2024.
“Pada 2019 pengguna perharinya itu 86.000, hingga Juni 2024 itu sudah mencapai 101.00 pengguna per hari. Ini cukup optimis, jadi mudah-mudahan tren ini terus berlangsung ke depannya,” katanya.
Ia pun menyoroti penumpang MRT yang membludak pada Juni 2024 karena adanya pelbagai event seperti kualifikasi Piala Dunia 2026, dalam laga pertandingan Indonesia Vs Irak dan Indonesia Vs Filipina. Dalam dua hari itu, kata dia, sebanyak 116.000 dan 157.000 penumpang menggunakan MRT. “Jadi kalau ada event-event ini kami selalu melihat ada lonjakan jumlah penumpang di MRT," ujarnya.
China kini mempunyai laboratorium bawah tanah di Prefektur Otonomi Liangshan Yi, Provinsi Sichuan, China barat daya. Laboratorium fisika sedalam 2.400 meter ini mulai beroperasi pada Kamis (7/12).
Mulai dioperasikannya laboratoriuum ini menjadikannya laboratorium bawah tanah terdalam dan terbesar di dunia.
Para ilmuwan meyakini laboratorium ini menyediakan ruang yang "bersih" bagi mereka untuk mencari substansi tak kasat mata yang dikenal sebagai materi gelap. Mereka mengatakan kedalaman yang ekstrem membantu memblokir sebagian besar sinar kosmik yang mengacaukan pengamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Xinhua News, laboratorium yang diberi nama Fasilitas Latar Belakang Radiasi Bawah Tanah dan Ultra-rendah untuk Eksperimen Fisika Perbatasan (DURF) ini terletak di bawah Gunung Jinping di Prefektur Otonomi Liangshan Yi, Sichuan.
DURF, dengan total kapasitas ruangan 330.000 meter kubik, merupakan tahap kedua dari Laboratorium Bawah Tanah Jinping China (CJPL). Proyek ini mulai dibangun pada Desember 2020 dan dibangun bersama oleh Universitas Tsinghua dan Yalong River Hydropower Development Company, Ltd.
Berkat lokasinya, DURF disebut hanya terpapar oleh fluks sinar kosmik yang sangat kecil, yaitu hanya seperseratus juta dari fluks sinar kosmik yang ada di permukaan bumi. Menurut profesor di Universitas Tsinghua Yue Qian, DURF memiliki keunggulan termasuk fluks sinar kosmik yang sangat rendah, radiasi lingkungan yang sangat rendah, konsentrasi radon yang sangat rendah, dan ruang angkasa yang sangat bersih, yang akan meningkatkan pendeteksian materi gelap.
Dikutip dari Universitas Tsinghua, para ilmuwan menyimpulkan materi yang terlihat hanya menyumbang sekitar 5 persen dari alam semesta, sementara sekitar 95 persen alam semesta terdiri dari materi gelap dan energi gelap.
Kelompok pertama yang terdiri dari 10 tim dari universitas dan lembaga penelitian China, seperti Universitas Tsinghua dan Universitas Jiao Tong Shanghai, telah ditempatkan di DURF untuk melakukan eksperimen ilmiah.
Yue menyebut DURF akan menjadi pusat penelitian ilmiah bawah tanah interdisipliner kelas dunia yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu termasuk fisika partikel, astrofisika nuklir, dan ilmu hayati untuk memfasilitasi pengembangan penelitian Tiongkok di bidang perbatasan yang relevan.
Tahap pertama CJPL selesai dibangun dan mulai digunakan pada akhir tahun 2010, dengan kapasitas ruangan sekitar 4.000 meter kubik. Ini telah membuat sejumlah pencapaian ilmiah, meningkatkan eksperimen deteksi langsung materi gelap China ke tingkat yang lebih tinggi di panggung global.
Nampaknya seperti anda telah menyalahgunakan ciri ini dengan pergi terlalu cepat. Anda telah disekat sementara waktu daripada menggunakannya.
Jika anda fikir perkara ini bertentangan dengan Standard Komuniti kami
Raja Raksasa Tanah Tarikh disiarkan 16 Julai 2016 Diarahkan oleh Kiyotaka Taguchi Ditulis oleh Yuji Kobayashi
Raja Raksasa Tanah (土塊の魔王, Tsuchikure no Maō) ialah episod kedua dalam siri Ultraman Orb.
Serangkaian kehilangan berlaku serentak di bandar. Ketika Shin menyiasat kejadian itu, Jugglus Juggler membebaskan Maga-Grand King.
Jetta merakam dokumentari tentang dirinya mengenai hari ketika seluruh bandar diselamatkan oleh Ultraman Orb, namun terganggu apabila Naomi terjatuh secara tidak sengaja kerana tersadung Shin yang sedang tidur di lantai. Atas arahan Naomi, Jetta memeriksa jumlah tontonan di laman web mereka, tetapi terkejut mendapati ia tidak berubah sejak minggu lepas disebabkan oleh media lain yang meniru cerita mereka. Melihat ini sebagai cabaran, pasukan tersebut memutuskan untuk mendapatkan berita yang lebih besar.
Selepas keluar dari rumah mandi awam, pengembara yang sebelumnya menikmati minuman bersama seorang budak lelaki sambil mengenang saat-saat dia dapat melihat matahari terbenam dari rumah mandi awam itu, sehingga sebuah bangunan dibina di tempat tersebut. Saat-saat kedamaian ini terganggu oleh gempa bumi yang mencipta lubang benam yang besar lalu menelan sebuah bangunan ke dalam tanah. Kejadian ini mendapat liputan berita dan sampai ke pengetahuan SSP, memberi mereka peluang untuk mendapatkan berita sensasi. Jetta dan Shin merangka pelbagai teori seperti pekerjaan warga yang menentang pembangunan bandar, orang bawah tanah atau cabaran dari bawah tanah. Naomi mempercayakan tugas itu kepada Jetta dan Shin sementara dia bekerja sambilan.
Dalam penyiasatan lubang runtuh, pengembara misteri itu menggunakan kuasa ESPnya dan mendapati ia adalah hasil kerja Raja Raksasa Tanah. Ittetsu Shibukawa dari Skuad VTL sekali lagi bertembung dengannya, namun sebelum sempat bertanya lanjut, berlaku lagi lubang benam lain yang menelan satu lagi bangunan, menyebabkan pengembara itu melarikan diri. Anggota SSP, Shin mendapati bahawa kedua-dua lubang benam ini bersambung dengan garis sesar melalui ciptaannya yang baru, yang mana dia menggunakannya dengan meminjam radio antik milik ayah Jetta. Di sebuah bilik penjana kuasa, lelaki berpakaian kemas yang ditemui sebelum ini menggunakan alat yang sama untuk melancarkan Telesdon ke arah Raja Raksasa dari bawah tanah, yang seterusnya menyekat kuasa Ultra Fusion Card. Ketika dia hendak menggunakan satu lagi kad (Antlar), tumpuannya terganggu oleh bunyi harmonika milik pengembara itu, yang memanggilnya dengan nama lama musuhnya, Jugglus Juggler. Selepas pergelutan singkat dan Juggler melancarkan Antlar dengan alatnya, pengembara itu berikrar bahawa dia akan menghentikan semua Raja Raksasa, menyebabkan Juggler ketawa sambil "mengaguminya" dan mengucapkan "semoga berjaya". Semasa dia berlalu pergi, gempa bumi ketiga telah mula berlaku.
Jetta dan Shin cuba memberi amaran kepada seorang pengawal keselamatan bahawa bangunan yang dijaganya itu akan musnah, tetapi sebaliknya bangunan lain pula yang musnah. Ketika menyemak semula ketiga-tiga lubang benam yang telah muncul, Shin mendapati bahawa kejadian tersebut tiada kaitan dengan garis sesar seperti yang disangka, tetapi ada sesuatu yang lain. Menghubungi Naomi, Shin mendedahkan bahawa di bawah Tokyo terdapat sistem Feng Shui yang dikendalikan oleh 'nadi naga' yang dahulunya digunakan oleh seorang pejuang gergasi untuk menyegel makhluk baik hati di bawahnya. Jika keempat-empat titik Feng Shui tersebut dimusnahkan, aliran tenaga nadi naga akan terganggu. Naomi kemudian ternampak Juggler keluar dan memutuskan untuk mengikutinya, mengabaikan pasukannya. Jetta mengarahkan Shin untuk memberitahu Pasukan VTL tentang penemuan itu, dan mereka berdua terus menuju ke lokasi Feng Shui yang keempat.
Naomi mengekori Juggler ke tempat letak kereta dalam sebuah bangunan dan menyaksikan dia mengaktifkan satu lagi kad (Gomora) ke bawah tanah, namun tidak lama kemudian Naomi ditangkap kerana telefonnya berdering. Lelaki pengembara itu muncul dan kelihatan gelisah kerana Raja Raksasa Tanah cuba bangkit daripada tidurnya. Naomi cuba mendapatkan lebih maklumat, tetapi lelaki tersebut enggan dan berkata bahawa "dia akan lebih bahagia jika semuanya kekal rahsia". Selepas menghantar Naomi kembali, Juggler melancarkan kad terakhir (Golza) dan memulakan proses kebangkitan Raja Raksasa Tanah: Maga-Grand King sebelum beredar sekali lagi. Ketika bangunan itu hampir tenggelam, lelaki pengembara tersebut segera membawa dirinya dan Naomi yang tidak sedarkan diri ke tempat selamat sebelum menitipnya kepada ahli SSP yang lain.
Apabila urat naga telah hancur sepenuhnya, akibatnya ia membebaskan Maga-Grand King sementara Juggler menyatakan bahawa kehidupan hanyalah "cahaya-cahaya kecil yang berkelip sementara". Gai kemudian tiba di hadapan Maga-Grand King dan bertukar menjadi Ultraman Orb, sementara itu keseluruhan pertarungan itu dirakam oleh Jetta yang turut memberikan ulasan. Walaupun Orb berjaya mengelak serangan paku bertenaga raksasa itu dengan peningkatan kelajuan, serangan fizikalnya gagal menjejaskan raksasa tersebut. Orb melancarkan Sparion Beam ke arah robot itu, yang nampaknya hanya mengejutkan raksasa berkenaan. Maga-Grand King membalas dengan menembak laser besar dari dadanya, di mana salah satu laser itu mengenai bangunan berdekatan yang kemudian mula rebah. Orb pantas bertindak, menyelamatkan Naomi dari bangunan yang hampir runtuh itu.
Dengan masa yang semakin suntuk dalam pertarungan itu, Orb menyedari bahawa pancaran laser raksasa itu dipantulkan daripada kaca bangunan di belakangnya. Orb pun mengajak Maga-Grand King untuk menembak satu lagi laser dan menggunakannya bersama Orb Mirror. Selepas sedikit percubaan, Orb berjaya memantulkan pancaran itu kembali ke arah Grand King sehingga menembusi bahagian dalamnya. Shin segera mengemukakan teori bahawa Maga-Grand King mengikuti pepatah Cina tentang kontradiksi (Lembing dan Perisai), iaitu menggunakan pancaran laser sambil menurunkan pertahanan dan sebaliknya. Orb kemudian melancarkan Sparion Beam sekali lagi, akhirnya menghancurkan Maga-Grand King sepenuhnya sebelum terbang pergi. Pengembara itu bergegas menuju ke kristal Grand King dan mendapatkan satu lagi Fusion Card, Ultraman Taro. Sambil membawa kad-kad lain, dia tunduk dengan penuh hormat sambil menyatakan penghormatan kepada mereka. Sementara itu, Juggler mengambil semula kristal Maga-Grand King, dan secara sinis mengucapkan terima kasih kepada Orb juga.
Beberapa ketika kemudian, pengembara itu menyaksikan pemandangan matahari terbenam dari tempat mandi awam yang sama bersama seorang budak sambil menikmati minuman mereka. Dia terserempak dengan SSP di situ yang ingin tahu tentang kejadian yang menimpa kebelakangan ini. Pengembara itu berpesan kepada Naomi bahawa ada perkara yang lebih baik jika kekal tidak tahu, lalu dia pun mendedahkan namanya: Gai Kurenai.
Kaji Selidik Wira Ultra Gai[]
Cacing Raksasa sepanjang 1.8 meter ditemukan di di Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong Aceh Utara, Selasa (24/4/2012). (PROHABA/IBRAHIM ACHMAD)
Kusu-tanah raksasa ( Peroryctes broadbenti ) adalah spesies marsupial dalam keluarga Peramelidae yang endemik di Papua Nugini . Habitat aslinya adalah hutan kering subtropis atau tropis.[2]
Lokalitas tipenya adalah Papua Nugini, Provinsi Tengah, tepian Sungai Goldie (anak sungai Sungai Laloki ), pedalaman dari Port Moresby.
Dari 11 spesies kusu-tanah yang ada di daratan Papua Nugini, kusu-tanah raksasa merupakan satu-satunya spesies kusu-tanah yang memiliki berat lebih dari 2 kg (4,4 pon) . Kusu-tanah raksasa memiliki berat lebih dari dua kali lipat berat bandicoot lainnya dan jantan dewasa dari spesies ini dapat mencapai berat lebih dari 4 kg (8,8 pon) .[3]